Tentang saya
Aris arianto
Lahir 21-06-1992
Di dsn mbadu
wanar pucuk kab lamongan..
Banyak menghabiskan
waktu kecil didesa yang tenang jau dari keramaian anak dari pasangan bpk samson
arif dan ibu dewi massrufah, tak banyak orang yang mengetahui nya dan saya juga
tak ingin banyak orang mengetahui saya, pada dasarnya ingin jadi terkenal. “aneh”
Pada waktu kecil
lenih banyak didesa bermain sekolah bercanda, sewaktu kecil sudah mengalami
cobaan walaupun mungkin saya sendiri tak mengerti karena saya juga masih kecil.
Tapi kra-kira waktu umur 4 atau 5 tahun. Sudah mengalami kesedihan dengan tidak
kepastian hidup.. karena bapak dikejar kejar orang karena punya hutang di bank,
enta papa yang menyebabkan semua itu, kemanapun bapak pergi bapak selalau
dicari orang, yang mengakibatkan g tau waktu itu bapak di mana, saya hanya
tetap bisa termenung dengan wajah yang lugu tak mengerti apa yang terjadi, tiap
hri harus sembunyi dan dihantui rasa takut yang amat dalam, bersama ibuk
dirumah. Dan imbasnya ibuk yang selalu dicari orang dan dimintai pertanyaan dan
ditanya keberadaan bapak dimana. Sering kali saya ditinggal dengan nenek
dirumah karena ibuk harus pergi, saya juga gak tau ibuk pergi kemana,.
Suatu malam yang
dingin aku merintih sendiri bersama nenek menangis bersedih dengan wajah yang
polos yang sudah diahadapkan dengan ketidak pastian hidup, tanpa seorang ibuk
malam itu karena ibuk dipanggil orang untuk pertanggung jawaban hutang hutang
bapak. Cemas menghampiri ku ku bertanya, “ibuk kemana” tapi semua tak menjawab
dan hanya menghibur ku dengan harapan saya bisa tersenyum.
Lama kemudian
ibuk datang dan saya langsung menghapiri dan menangis dipelukan nya. Ku bertanya
“ibuk dari mana “ ibuk hanya menjawab g dari mana mana.
Dengan semua
ketimpangan yang ada masalah belum selesai ku harus pergi kesana kemari bersama
ibuk untuk menghindari kejaran orang. Ibuk gak tau harus pergi ke mana? Tak ada
pemasukan dan hanya pengeluaran uang yang terus dan terus. Dengan sabarnya ibuk
menghadapi semua itu tanpa ku lihat wajah menyesal atau mengeluh menghadapi
semua itu. Berdoa dan berdoa yang selalu q dengar dan senyuman manisnya yang
selalu membuat ku tersenyum mengabaikan masalah yang ada
Enta kapan waktu
dan cobaan itu berlalu. Aku pun tak mengerti apa apa karena aku pun masih
kecil.
Hingga suatu saat
aku dengan ibuk dijemput bibik yang ada digresik di ajak kerumanya , untuk
menghindari pengejaran orang, saya bertanya “kita mau kemana ?
Ibuk hanya
tersenyum dengan wajahnya...
Ku tak tau apa
yang terjadi dalam ingatan ku aku hanya terus ikut kemana langka kaki melangkah.
Sesampainya digresik ternyata bapak disana. Q senang
bisa bertemu dengan bapak. Menangis ibuk memeluknya aku pun juga ikut menangis
dengan rasa kangen ku kepada orang tua. Kakak ku mengajak ku main. Ku hanya
melihat ibuk dengan bapak bicara, ku tak tau apa yang mereka bicarakan.
Dipangkuan bapak
q terus tersenyum melepas rindu,,
Hingga g tau apa
yang terjadi bapak dan ibuk menjual sawa peninggalan kakek untuk melunasi
hutang hutng nya.
bersambung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar