Kamis, 07 Maret 2013

masa kecil part 1



Tentang saya

Aris arianto

Lahir 21-06-1992
Di dsn mbadu wanar pucuk kab lamongan..
Banyak menghabiskan waktu kecil didesa yang tenang jau dari keramaian anak dari pasangan bpk samson arif dan ibu dewi massrufah, tak banyak orang yang mengetahui nya dan saya juga tak ingin banyak orang mengetahui saya, pada dasarnya ingin jadi terkenal. “aneh”
Pada waktu kecil lenih banyak didesa bermain sekolah bercanda, sewaktu kecil sudah mengalami cobaan walaupun mungkin saya sendiri tak mengerti karena saya juga masih kecil. Tapi kra-kira waktu umur 4 atau 5 tahun. Sudah mengalami kesedihan dengan tidak kepastian hidup.. karena bapak dikejar kejar orang karena punya hutang di bank, enta papa yang menyebabkan semua itu, kemanapun bapak pergi bapak selalau dicari orang, yang mengakibatkan g tau waktu itu bapak di mana, saya hanya tetap bisa termenung dengan wajah yang lugu tak mengerti apa yang terjadi, tiap hri harus sembunyi dan dihantui rasa takut yang amat dalam, bersama ibuk dirumah. Dan imbasnya ibuk yang selalu dicari orang dan dimintai pertanyaan dan ditanya keberadaan bapak dimana. Sering kali saya ditinggal dengan nenek dirumah karena ibuk harus pergi, saya juga gak tau ibuk pergi kemana,.
Suatu malam yang dingin aku merintih sendiri bersama nenek menangis bersedih dengan wajah yang polos yang sudah diahadapkan dengan ketidak pastian hidup, tanpa seorang ibuk malam itu karena ibuk dipanggil orang untuk pertanggung jawaban hutang hutang bapak. Cemas menghampiri ku ku bertanya, “ibuk kemana” tapi semua tak menjawab dan hanya menghibur ku dengan harapan saya bisa tersenyum.
Lama kemudian ibuk datang dan saya langsung menghapiri dan menangis dipelukan nya. Ku bertanya “ibuk dari mana “ ibuk hanya menjawab g dari mana mana.
Dengan semua ketimpangan yang ada masalah belum selesai ku harus pergi kesana kemari bersama ibuk untuk menghindari kejaran orang. Ibuk gak tau harus pergi ke mana? Tak ada pemasukan dan hanya pengeluaran uang yang terus dan terus. Dengan sabarnya ibuk menghadapi semua itu tanpa ku lihat wajah menyesal atau mengeluh menghadapi semua itu. Berdoa dan berdoa yang selalu q dengar dan senyuman manisnya yang selalu membuat ku tersenyum mengabaikan masalah yang ada
Enta kapan waktu dan cobaan itu berlalu. Aku pun tak mengerti apa apa karena aku pun masih kecil.
Hingga suatu saat aku dengan ibuk dijemput bibik yang ada digresik di ajak kerumanya , untuk menghindari pengejaran orang, saya bertanya “kita mau kemana ?
Ibuk hanya tersenyum dengan wajahnya...
Ku tak tau apa yang terjadi dalam ingatan ku aku hanya terus ikut kemana langka kaki melangkah.
 Sesampainya digresik ternyata bapak disana. Q senang bisa bertemu dengan bapak. Menangis ibuk memeluknya aku pun juga ikut menangis dengan rasa kangen ku kepada orang tua. Kakak ku mengajak ku main. Ku hanya melihat ibuk dengan bapak bicara, ku tak tau apa yang mereka bicarakan.
Dipangkuan bapak q terus tersenyum melepas rindu,,
Hingga g tau apa yang terjadi bapak dan ibuk menjual sawa peninggalan kakek untuk melunasi hutang hutng nya.
bersambung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar